Pelajaran Berharga dari Sebuah Dialog…

Mari kita berbicara dengan sebuah kejujuran…

Suatu hari, aku pernah ngobrol sama seseorang lwt sebuah media IM semacam itulah….

Aku lihat, dari semacam interviewnya sendiri, dia orang pintar dengan segala kelebihan duniawinya, harta dan pendidikan lebih lanjut yg sedang diikutinya.

Tapi yang mengagetkannya, orang ini ga jauh beda dengan orang-orang jaman sekarang, melalaikan secara mutlak soal keyakinannya, dan penggemar minuman yg berjenggot itu. Dengan minuman ini pun tidak sampai memabukkannya (itu cerita dia) tapi yaa tetaplah ini beralkohol. Mau ini diminum sedikit atau banyak sama juga maksiatnya.

Mungkin buat orang jaman sekarang, minuman beralkohol ini sudah menjadi gaya hidup. Biasanya untuk mereka-mereka yang punya kelebihan harta. Tapi maaf, itu tidak berlaku buat saya. Mau dibayar berapapun, aku ga bakalan minum minuman semacam itu, semoga Allah Ta’ala menjagaku dari hal sedemikian.

Kesimpulanpun sudah bisa diambil, sifat baik sebaik apapun, kalau sudah tampak kesukaan terhadap alkohol, buatku sudah rusak salah satu bagian syaraf otaknya.

Apalagi mau bicara masalah agama sekalipun, sangat lucu sekali. Mulut bicara masalah religi sedangkan tangan bermaksiat terhadap apa yg diucapkannya….

*maaf, ini khusus buat keyakinan saya yg Muslim*

Suatu saat juga akan terlihat, sifat asli efek dari minuman itu.

Its oke, no body’s perfect….

Tapi selama kita mau mencari yg lebih baik, kenapa enggak???

Kalaupun itu menjadi sebuah pilihan dari orang yg menurutku bisa dapet yang lebih baik, yaaa maaf resiko ditanggung penumpang…hehehe….

Salam,

[H]Yudee